Perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan di Padang

Perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan di Padang

Murid-murid, guru-guru, dan pengurus Tiong Hoa Hwe Koan di Padang. (Sumber foto: Nio Joe Lan, Riwajat 40 taon dari Tiong Hoa Hwe Koan-Batavia (1900-1939)

Lampiran Gambar

Para murid, guru, dan pengurus Tiong Hoa Hwe Koan di Padang. (Foto: Nio Joe Lan, Riwajat 40 taon dari Tiong Hoa Hwe Koan-Batavia, 1900-1939)

Padangkita.com - Perkumpulan etnis Tionghoa hingga kini banyak tersebar di seluruh belahan penjuru dunia tidak terkecuali di Indonesia, bahkan di Padang, Sumatera Barat.

Menurut dosen dan peneliti dari Universitas Leiden, Suryadi Sunuri, salah satu perkumpulan etnis tionghoa tertua di Indonesia adalah Hoa Hwe Koan. Perkumpulan ini didirikan pertama kali di Batavia (Jakarta) pada tahun 1900 kemudian berkembang dan menyebar luas ke berbagai daerah di nusantara.

Tahun 1901 Hoa Hwe Koan mendirikan seksi khusus yang diberi nama Tiong Hoa Hak Tong. Nama inilah yang nantinya menggantikan nama Tiong Hoa Hwe Koan.

"Tahun 1940, perkumpulan Tiong Hoa Hak Tong ini sudah semakin berkembang termasuk di Padang," katanya, dikutip Padangkita.com, Selasa (6/2/2018).

Menurut Suryadi, perkumpulan ini awal mula dibentuk untuk mengumpulkan dan menyatukan para perantau-perantau tionghoa yang ada di nusantara. Selain tempat berkumpul, perkumpulan Tiong Hoa Hak Tong juga memberikan pendidikan dan pengajaran bagi anak keturunan mereka.

Selain di Padang, perkumpulan ini pun berkembang di berbagai daerah lain di Sumatera Barat seperti di Bukittinggi dan Padang Panjang.

Dalam catatan Suryadi, salah seorang pengurus Tiong Hoa Hwe Koan yang terkemuka di Padang adalah Siauw Beng Tjoan. Dia merupakan salah seorang pengusaha besar dan pemilik toko yang menjual barang-barang produksi dari sejumlah negara-negara di Eropa. Toko dan tempat usahanya berada di Padang.

Perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan menunjukkan ciri dan semangat juang perantau Cina di Indonesia yang sangat kuat rasa persaudaraannya dan berupaya untuk saling tolong-menolong.

Melalui perkumpulan ini, hubungan kultural dan emosional dengan tanah leluhur tetap mereka pelihara. Sering para pengurus perkumpulan ini mendatangkan pejabat publik atau pembicara dari Tiongkok, tanah leluhur mereka. Keteguhan persatuan orang Tionghoa ini perlu dicontoh oleh kelompok-kelompok etnis yang lain.

Tag:

Baca Juga

Sumarak Ramadan di Masjid Raya Dimulai Hari Ini, Dibuka Menteri Parekraf Besok  
Sumarak Ramadan di Masjid Raya Dimulai Hari Ini, Dibuka Menteri Parekraf Besok  
Gubernur tak Melaporkan Bupati Solok, Cuma Meneruskan Surat Ketua DPRD ke Kemendagri
Gubernur tak Melaporkan Bupati Solok, Cuma Meneruskan Surat Ketua DPRD ke Kemendagri
Daftar Tarif Baru Tol Palindra dan Tol Permai yang Mulai Berlaku 18 Maret 2024
Daftar Tarif Baru Tol Palindra dan Tol Permai yang Mulai Berlaku 18 Maret 2024
Pembangunan Jembatan Lolong Penghubung Jalan Pantai Teluk Bayur - BIM Terkendala Lahan 
Pembangunan Jembatan Lolong Penghubung Jalan Pantai Teluk Bayur - BIM Terkendala Lahan 
Flyover Sitinjau Lauik Masuk Proses Pengadaan Lahan, Panjang 12,78 km dan Butuh 18,7 Hektare
Flyover Sitinjau Lauik Masuk Proses Pengadaan Lahan, Panjang 12,78 km dan Butuh 18,7 Hektare
Konsep Baru Tour de Singkarak Gabung ICS 2024, Target 1.600 Peserta Menginap 3 Hari di Sumbar
Konsep Baru Tour de Singkarak Gabung ICS 2024, Target 1.600 Peserta Menginap 3 Hari di Sumbar