Kenali Beda Social Distancing dan Self Isolation

Social Distancing dan Self Isolation

Ils. [Foto: Aljazeera]

Padangkitacom - Virus corona telah menjadi krisis global, setidaknya 185 negara dan wilayah di dunia tengah bertarung dengan pandemi ini. Lebih dari 200 ribu kasus telah ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Setiap hari kasus baru melonjak cukup signifikan, situasi di berbagai negara semakin hari semakin memburuk.
Bahkan, di Indonesia berturut-turut setiap hari pemerintah melaporkan kasus baru. Hingga hari ini tercatat 369 pasien positif di Indonesia.

Lantas apakah kita harus panik menghadapi kondisi yang makin memburuk ini? Jawabannya tidak, kita tidak boleh putus asa, masih banyak yang bisa kita lakukan untuk membantu mengurangi virus corona.

Dua hal paling penting yang dapat kita lakukan adalah menjauhkan/jarak sosial (social distancing) dan isolasi diri (self isolation).

Baca juga: Timeline: Perkembangan Pandemi Virus Corona di Dunia

Dua hal ini pasti sudah sangat biasa kita dengar, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah Indonesia sendiri telah menggalakannya dalam upaya mengurangi dan mencegah penyebaran virus corona di masyarakat.

Namun, sejumlah orang mungkin masih bingung tentang dua hal ini dan apa bedanya.

Dikutip dari Aljazeera, berdasarkan praktik di Inggris, inilah perbedaan dari social distancing dan self isolation:

Social Distancing

Social distancing atau jarak sosial dapat dan harus dilakukan oleh semua orang, semua usia. Orang yang dalam keadaan sehat maupun dia yang memiliki gejala atau sedang mengalami sakit harus melakukan social distancing di tengah pandemi virus corona ini.

Banyak pendapat mengenai bagaimana sebenarnya social distancing ini, tetapi secara umum itu mencakup hal-hal seperti: bekerja dari rumah jika memungkinkan; bepergian hanya bila perlu, terutama dengan transportasi umum atau untuk perjalanan ke luar negeri;

Termasuk menghindari tempat-tempat sosial seperti bioskop dan klub; menghindari pertemuan kelompok besar orang; membatasi pengunjung; dan, jika Anda keluar di tempat umum, jaga jarak aman dari orang lain - biasanya sekitar dua meter.

Karena virus corona menyebar biasanya melalui tetesan pernapasan, terutama ketika orang batuk atau bersin, maka memberi sedikit jarak dengan orang lain akan membantu mengurangi penyebaran virus.

Jarak sosial bertujuan untuk mengurangi jumlah interaksi yang dimiliki seseorang dan memungkinkan mereka untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang diperlukan saja. Ini juga membantu mengurangi kemungkinan seseorang terpapar virus dan menyebarkannya ke orang lain.

Langkah-langkah ini sangat penting bagi orang-orang yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah jika mereka mendapatkan virus corona.

Seperti orang tua, terutama mereka yang berusia di atas 70 tahun, orang-orang dengan masalah medis jangka panjang yang signifikan seperti penyakit paru-paru, penyakit jantung, sistem kekebalan tubuh yang lemah, diabetes, masalah neurologis, penyakit ginjal; dan wanita hamil.

Self Isolation

Mengisolasi diri/self isolation sendiri adalah apa yang harus dilakukan oleh seorang pasien virus corona, termasuk orang yang memiliki gejala atau telah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang mungkin.

Hal ini biasanya disarankan untuk mereka yang mungkin terinfeksi, untuk menghentikan penyebaran penyakit.

Self Isolation melibatkan penerapan praktik-praktik jarak jauh yang lebih ketat dan melebar seperti: Tidak pergi bekerja atau sekolah; tidak bepergian; tidak menerima pengunjung;

Termasuk tidak meninggalkan rumah dan sebaliknya meminta orang lain untuk membantu jika Anda membutuhkan persediaan; tidak berbagi tempat tidur; dan tidak berbagi barang-barang rumah tangga seperti handuk dan peralatan.

Jika Social Distance/jarak sosial biasanya merupakan praktik yang berkelanjutan selama periode waktu yang lama, maka isolasi diri biasanya untuk periode waktu tertentu saja.

Misalnya, di Inggris, orang yang memiliki gejala dianjurkan menyendiri selama minimal tujuh hari. Anggota keluarga mereka dan orang lain yang telah berhubungan dekat dengan mereka harus mengisolasi diri sendiri selama minimal 14 hari untuk memungkinkan masa inkubasi dan untuk melihat apakah mereka terus mengembangkan penyakit itu sendiri.

Aturan dan anjuran tentang menghadapi virus corona dapat berubah kapan saja sesuai dengan perkembangan virus itu sendiri, namun saat ini hal yang paling efektif yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona adalah dengan melakukan Social Distancing dan Self Isolation. (*/try)


Baca berita terbaru hanya diĀ Padangkita.com

Baca Juga

Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Padang, Padangkita.com - Capaian Vaksinasi Covid-19 di Kota Padang hingga awal 2022 sudah mendekati angka 80 persen, yaitu 79 persen.
Capaian Vaksinasi Tembus 79 Persen, Hendri Septa Sebut Kegiatan Masyarakat di Padang Sudah Mulai Normal
Painan, Padangkita.com - Capaian vaksinasi Covid-19 di Nagari Rawang Gunung Malelo, Kecamatan Sutera, Pessel kini tembus 80 persen.
Berkat Door to Door, Capaian Vaksinasi di Nagari Rawang Gunung Malelo Kini Tembus 80 Persen
Painan, Padangkita.com - Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) masih jauh dari target.
Capaian Vaksinasi Covid-19 di Pessel Kini Masih 57,5 Persen
Padang, Padangkita.com - Dinkes Kota Padang akan mensurvei sejumlah sekolah untuk memastikan keberlangsungan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Dinkes Padang Akan Survei Sejumlah Sekolah untuk Pastikan Keberlangsungan Pembelajaran Tatap Muka
Pariaman, Padangkita.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman telah merilis nama-nama warga yang belum divaksin sama sekali hingga saat ini.
Rilis Nama Warga yang Belum Divaksin, Wako Genius Umar Minta Camat Telusuri hingga ke Desa dan Dusun