Sempat Dapat Penolakan Keluarga dan Lingkungan
Perjalanan Beoncy untuk menjadi wanita seutuhnya sempat mendapat penolakan keras dari keluarga.
Tapi ia sudah kukuh akan tekadnya untuk mengubah jenis kelamin.
"Saya menyadari bahwa saya bukan anak laki-laki ketika saya masih di Kelas 8 di HRD Academy of Imphal. Namun, saya tidak mengungkapkan identitas saya sampai saya berada di tahun ketiga MBBS saya, ”kata Beoncy.
Saat bicara tentang orientasinya itu, Beoncy mendapat reaksi keras dari sang ayah termasuk lingkungannya.
Ayahnya yang berprofesi sebagai sopir bus sempat mengancam bunuh diri.
Begitu pula dengan kakaknya yang sulit menerima keputusan Beoncy.
"Teman-teman menjadi kasar, mereka mengejek saya kemanapun saya pergi. Saya memilih berdiam di kamar untuk menghindari penyiksaan mental," ujarnya.
Namun Beoncy menyadari itu adalah bagian dari perjuangannya.
"Itu adalah bagian dari perjuangan untuk membangun identitas saya dan membuat orang menerimanya," kata Beoncy.
"Sekitar tahun 2016, saya menyadari saya tidak bisa lagi menjalani hidup sebagai laki-laki. Saat itulah saya mulai mengidentifikasi diri saya sebagai wanita," tukasnya.
Mengikuti Miss Trans Queen Northeast tahun 2013
Saat itu di benaknya hanya ingin berprestasi dan membuat semua orang menyesal telah meremehkan status transgender.
Hingga kemudian Beoncy memutuskan mengambil mata kuliah kedokteran di bidang bedah kosmetik.
Alasannya, ia ingin membantu kalangan transgender yang susah mendapat pengakuan.
Karier Beoncy pun semakin meningkat, ia kini tergabung di Rumah Sakit Shija di Imphal sebagai dokter residen.
Baca juga: Pernah Diputusin Saat Akan Nikah, Ini Alasan Sarah Tetap Bersama El Ibnu
Merasa telah menjadi wanita, Beoncy merasa nyaman jika dipanggil Beyonce sebagai nama populernya.
Tentang pernikahan dan mencari suami, Beoncy mengaku ia belum terpikirkan.
"Saya sedang fokus dalam studi dan profesi saya ," tutupnya. [*/son]