
Ilustrasi rokok elektrik (Foto: pixabay)
Padangkita.com - Para ahli menyebutkan rokok elektrik atau vape meningkatkan risiko serangan jantung para penggunanya. Para ahli dari Karolinska Institute di Swedia menyatakan perokok yang menggunakan rokok elektrik dapat menyebabkan arteri
pada jantung manjadi tegang hal tersebut yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Menurut para peneliti, ada peningkatan detak denyut jantung dan tekanan darah yang cukup berpenagruh bagi mereka yang mengonsumsi rokok elektrik. Hal tersebut berdasarkan penelitian terhadap sejumlah relawan.
Dikutip dari Boldsky, salah seorang periset, Magnus Lundback mengatakan kekakuan arterial pada orang-orang yang merokok elektrik naik 3 kali lipat. Ini khusus bagi rokok elektrik yang mengandung nikotin.
"Pada 30 menit pertama, mereka yang merokok menggunakan e-rokok yang mengandung nikotin, terjadi peningkatan tekanan darah, denyut jantung dan kekakuan arterial yang signifikan," katanya.
Sebelumnya, para periset tersebut memilih sejumlah relawan dalam penelitian tersebut. Para relawan adalah mereka yang jarang merokok dan yang belum pernah menggunakan e-rokok sebelum penelitian. Para relawan biasa merokok maksimal sepuluh batang rokok per bulan.
Dalam penelitian tersebut mereka diacak. Relawan merokok e-rokok dengan nikotin selama 30 menit dan beberapa hari kemudian dicoba dengan e-rokok tanpa nikotin.
Peneliti pun lantas mengukur tekanan darah, denyut jantung dan kekakuan arteri segera setelah merokok, 2 jam, dan setelah 4 jam e-rokok dikonsumsi. Hasilnya, paparan kronis terhadap rokok secara aktif dan pasif, menyebabkan peningkatan permanen
pada kekakuan arteri.
"Oleh karena itu, kami menduga bahwa paparan kronis terhadap e-rokok dengan nikotin dapat menyebabkan efek permanen pada kekakuan arteri dalam jangka panjang yang beresiko lebih besar menyebabkan serangan jantung," kata Magnus.











