WCC Nurani Perempuan Luncurkan Buku tentang Pengalaman Perempuan Korban Kekerasan

WCC Nurani Perempuan Luncurkan Buku tentang Pengalaman Perempuan Korban Kekerasan

Peserta peluncuran buku Galanggang Suarao, "Tutur Perempuan Korban Kekerasan". (Foto: J. Sastra)

Lampiran Gambar

Peserta peluncuran buku Galanggang Suarao, "Tutur Perempuan Korban Kekerasan". (Foto: J. Sastra)

Padangkita.com – Women Crisis Center Nurani Perempuan mengadakan soft launching buku Galanggang Suaro, “Tutur Perempuan Korban Kekerasan” di kantornya, Sabtu (30/12/2017). Peluncuran buku dihadiri belasan aktivis perempuan dan beberapa awak media.

Direktur WCC Nurani Perempuan Yefri Heriani mengatakan buku ini merupakan buku pertama yang diterbitkan oleh lembaganya dan diproyeksikan menjadi progran tahunan. Buku ini berisi kumpulan kisah nyata para korban kekerasan yang kasusnya ditangani oleh WCC Nurani Perempuan.

Menurut Yefri, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, pelecehan, pernikahan paksa, tidak dapat melanjutkan pendidikan, dan sebagainya merupakan gambaran kenyataan yang banyak dialami oleh perempuan hingga saat ini. Fakta tersebut terjadi karena adanya ketidakadilan gender dan hal itu belum banyak disadari orang.

Ia melanjutkan, hampir semua perempuan pernah mengalami tindakan kekerasan. Namun, korban biasanya lebih memilih diam, tidak mau melaporkan. Bahkan, kata Yefri, banyak di antara korban yang tidak sadar bahwa diri mereka telah menjadi korban kekerasan dan hal itu terjadi berulang-ulang. Maka pengalaman kekerasan yang dialami perempuan harus dijadikan pengetahuan agar bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat.

“Pengalaman dari para penulis ini diharapkan bisa jadi pembelajaran bagi banyak orang untuk menyadarkan bahwa kekerasan itu terjadi, meski kadang tidak disadari. Karena kekerasan terhadap perempuan tersebut tidak selalu tampak nyata,” ujarnya.

Buku ini terdiri atas sepuluh cerita, antara lain “Keluargaku”, “Kekerasan dari Masa Kanak-kanak hingga Masa Perkawinan”, “Diam yang Menyakitkan”, “Perjuangan Perempuan”, “Oh Ibu, Genggamlah Tanganku”, “Tak Ada Kata Menyerah untuk Pendidikan”, “Pengalaman Seorang Gadis Disabilitas”, “Aku Korban, Dituduh Pelaku”, “Aku Menemukan Diriku”, dan “Perjodohan”.

Baca Juga

Guru BK Berperan Penting Cegah Kekerasan Terhadap Anak dan Remaja
Guru BK Berperan Penting Cegah Kekerasan Terhadap Anak dan Remaja
Lebih 50 Persen Pelaku Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Pariaman Dilakukan Orang Terdekat 
Lebih 50 Persen Pelaku Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Pariaman Dilakukan Orang Terdekat 
Padang, Padangkita.com - Seratusan kasus kekerasan seksual terhadap anak terjadi di Kota Padang, Sumatra Barat sepanjang tahun 2021 ini.
Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Ini yang Dilakukan Dinsos PPPA Pessel
Lubuk Basung, Padangkita.com - Upaya mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam memandatangani MoU.
Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Ini yang Dilakukan Pemkab Agam
Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Keluarga korban kekerasan seksual di Padang terancam dikriminalisasi.
Keluarga Korban Kekerasan Seksual di Padang Terancam Dikriminalisasi, Dituduh Penipu oleh Keluarga Pelaku
Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kasus kekerasan gender berbasis online di Sumbar sudah mulai mencuat.
Kekerasan Gender Berbasis Online di Sumbar Mencuat, Kebanyakan Korban Mahasiswi