Tulak Bala, Cara Masyarakat Solok Hindari Bala Bencana

Tulak Bala, Cara Masyarakat Solok Hindari Bala Bencana

Acara Doa Tulak Bala di Kota Solok Beberapa waktu lau (foto: Ist)

Lampiran Gambar

Acara Doa Tulak Bala di Kota Solok Beberapa waktu lau (foto: Ist)

Padangkita.com - Masyarakat Solok memiliki tradisi unik untuk menghindarkan diri dan lingkungan dari bencana yang datang. Salah satunya dengan acara "Doa Tulak Bala".

Ketua LKAAM setempat, Rusli Khatib Suleman mengatakan acara adat Tulak bala ini merupakan salah satu tradisi yang hingga kini masih terus dilestarikan dari 13 (tiga belas) prosesi adat dan budaya di Kota Solok.

Menurutnya, pada zaman dahulu, acara Tulak Bala ini dilaksanakan setiap musim tanam ketika padi berumur satu minggu. Tujuannya adalah agar padi terhindar dari hama tikus dan wereng dan menghasilkan panen yang banyak dan berkualitas.

Dirinya menjelaskan, sebelum pelaksanaan tulak bala masyarakat menyediakan media untuk ritual tulak bala diantaranya membuat semacam “Paureh” yang diletakkan dimimbar Masjid Lubuak Sikarah. Keesokan harinya masyarakat secara bersama-sama turun ke sawah sambil membaca tasbih dan shalawat nabi sambil membaca memutari sawah.

"Setiap jarak 100 meter rombongan berhenti sambil berdo’a meminta kepada Yang Kuasa. Media yang dipergunakan daun galundi, yang direndam dengan air lalu dipercikan dengan menggunakan daun sikacerek, itu semua bentuk kearifan lokal di Solok," katanya dikutip dari kotasolak.info, Sabtu (24/02/3018).

Sementara itu, Walikota Solok Zul Elfian menyatakan rasa bangganya karena adat dan tradisi di Kota Solok masih terus terjaga hingga saat ini.

"Bangga karena kegiatan “Do’a Tulak Bala” ini masih bisa terlaksana hingga saat ini," katanya.

Selain itu, dirinya juga bangga bahwa "Sawah Solok" telah dijadikan sebagai kawasan “Agro wisata”. Tujuan dari hal tersebut menurutnya adalah melestarikan adat dan budaya Kota Solok, meningkatkan hasil pertanian, serta mempromosikan Agrowisata Alam Sawah Solok.

Dirinya berharap, dengan digelarnya kegiatan ini akan dapat meningkatkan kawula muda mencintai adat serta budayanya.

"Disamping itu perlu para pemuka masyarakat untuk mengajak anak kemenakan lebih mencintai adat dan budaya dan menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman," pungkasnya.

Tag:

Baca Juga

Pariaman, Padangkita.com - Wako Genius Umar menyerahkan bantuan untuk korban terdampak kebakaran di Desa Tungkal Selatan.
Genius Umar Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Desa Tungkal Selatan
Batusangkar, Padangkita.com - Tanah Datar menaruh perhatian besar terhadap lembaga adat, budaya dan keagamaan, bahkan jadi salah satu progul.
Peningkatan Kelembagaan Adat, Budaya dan Keagamaan Jadi Progul Pemkab Tanah Datar
Batusangkar, Padangkita.com - Kini di Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar telah hadir program masyarakat bantu masyarakat.
Camat Sungai Tarab Tanah Datar Inisiasi Program Masyarakat Bantu Masyarakat
Batusangkar, Padangkita.com - Rumah tak layak huni milik pasangan suami istri Iprianto dan Susianti, di Rambatan akhirnya dibangun kembali.
Gotong Royong Lintas Instansi, Rumah Tak Layak Huni di Tanah Datar Dibangun Kembali
Bukittinggi, Padangkita.com - BRI Cabang Bukittinggi menyerahkan bantuan satu unit ambulans untuk RSUD Kota Bukittinggi.
BRI Serahkan Bantuan Ambulans Senilai Rp750 Juta untuk RSUD Bukittinggi
Padang, Padangkita.com - Nursinah, 70 tahun hanya bisa terbaring di tengah rumahnya di Kampung Baru Berok, Nanggalo, Kota Padang.
Stroke dan Terbaring Sejak 7 Tahun yang Lalu, Lansia di Nanggalo Padang Dibantu Andre Rosiade