Sampai Juli, Nielsen Catat Belanja Iklan di Media Masih Tumbuh 6 Persen

Sampai Juli, Nielsen Catat Belanja Iklan di Media Masih Tumbuh 6 Persen

Pemaparan riset Nielsen Indonesia (Foto: markplus.co.id)

Lampiran Gambar

Pemaparan riset Nielsen Indonesia (Foto: markplus.co.id)

Padangkita.com – Belanja iklan di media sepanjang awal tahun ini dari periode Januari – Juli 2017 masih tumbuh positif 6 persen. Umumnya, pertumbuhan iklan itu dipengaruhi kenaikan tarif.

“Dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2016, pertumbuhan belanja iklan bergerak positif sebesar 6 persen,” kata Hellen Katherina, Executive Director, Head of Media Business, Nielsen Indonesia, melalui siaran pers yang dikutip Padangkita.com, Kamis (14/9/2017).

Ia mengatakan dengan kenaikan tersebut, berdasarkan riset Nielsen Advertising Information Services, belanja iklan di TV dan media cetak sepanjang Januari – Juli 2017 mencapai Rp82,1 Triliun.

Hellen menjabarkan dari sisi konsumen, penghematan tampak dilakukan di berbagai sektor pengeluaran karena adanya pengaruh kenaikan harga produk konsumen cepat habis atau FMCG (fast movingconsumer goods) yang melebihi kenaikan inflasi.

Hal ini terlihat dari penurunan volume penjualan di hampir semua sektor FMCG seperti makanan, minuman, perawatan pribadi, dan obat-obatan.

Bahkan, untuk kategori rokok juga menunjukkan penurunan volume sebesar 2,3 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Meski begitu, nilai belanja iklan untuk sebagian besar sektor tersebut masih mengalami pertumbuhan, kecuali rokok.

Sementara itu, sepanjang periode Januari – Juli 2017, kategori-kategori produk yang mendorong pertumbuhan iklan antara lain telekomunikasi dan layanan nnline yang masing-masing tumbuh 32 persen dan 31 persen atau mencapai Rp3,7 triliun dan Rp3,2 triliun.

Selain itu, kategori snack, biscuit, cookies juga tumbuh sebesar 25 persen hingga mencapai Rp2,6 triliun.

Ia menuturkan, pertumbuhan di kategori telekomunikasi sangat dipengaruhi oleh belanja iklan Vivo smartphone yang meningkat 59 kali dibandingkan tahun lalu hingga mencapai Rp462,4 miliar. Kemudian, Samsung berada di urutan berikutnya dengan belanja iklan mencapai Rp372,1 miliar atau meningkat 14 kali lipat dari tahun lalu.

Adapun untuk kategori layanan nnline, tiga pengiklan terbesar dan pendorong pertumbuhan untuk periode ini adalah Traveloka, Agoda, dan Shopee.

“Gaya hidup konsumen yang semakin mendekat ke arah digital mempengaruhi ketatnya kompetisi para penyedia jasa telekomunikasi dan layanan online khususnya e-commerce, sehingga pengiklan semakin gencar beraktivitas di berbagai media,” jelas Hellen.

Sedangkan dari sisi yang melemah adalah belanja iklan rokok kretek yang berkurang Rp1,1 triliun atau turun 28 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pengurangan terbesar itu untuk jenis merk Dunhil, Lucky Strike Mild, dan Djarum Super Mild.

Kategori lainnya adalah iklan obat tradisional yang berkurang Rp404 miliar atau turun sebesar 50 persen dibandingkan tahun lalu. Kategori pemerintahan dan partai politik juga mengalami penurunan belanja iklan cukup signifikan dari Rp4,3 miliar di tahun 2016 menjadi Rp4 miliar tahun ini.

Pengiklan yang mengurangi belanja iklan di kategori itu adalah Pemda Riau, Pemda Kaltim, dan Partai Perindo.

Sementara itu, jika dilihat berdasarkan medianya, TV masih mempunyai kontribusi terbesar dengan total belanja iklan mencapai Rp65,1 triliun disusul oleh belanja iklan koran sebesar Rp15,6 triliun. Kemudian radio Rp811,8 miliar, dan belanja iklan di majalah dan tabloib mencapai Rp686,6 miliar.

Informasi belanja iklan diambil dari data Advertising Information Services yang memonitor aktivitas periklanan Indonesia. Monitoring iklan mencakup 15 stasiun TV nasional, 99 suratkabar dan 120 majalah dan tabloid. Angka belanja iklan itu didasarkan pada gross rate card, tanpa menghitung diskon, bonus, promo, dan lain lain.

Baca Juga

Andre Rosiade: Permudah Pemantauan Stok Kebutuhan Pokok, Pasar Rakyat Butuh Gudang
Andre Rosiade: Permudah Pemantauan Stok Kebutuhan Pokok, Pasar Rakyat Butuh Gudang
Disdag Padang Luncurkan Pembayaran Tera/Tera Ulang Digital
Disdag Padang Luncurkan Pembayaran Tera/Tera Ulang Digital
KKP
Ketika Pengawasan Impor Ikan dan Garam Diperketat
Berita Pariaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Meskipun Pandemi, pertumbuhan ekonomi Kota Pariaman mencapai +2,6 persen
Kota Pariaman Menuju Sentra Perdagangan Baru di Sumatra Barat
Berita Kota Pariaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Pemko Pariaman jalin kerjasama dengan Pemko Pekanbaru.
Pemko Pariaman dan Pemko Pekanbaru Tanda Tangani Kerja Sama Pariwisata dan Perdagangan
Berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru: Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Andre Algamar memastikan harga daging sapi segar tidak akan mengalami kenaikan dan kelangkaan di Kota Padang
Dinas Perdagangan Padang Jamin Ketersediaan Stok Daging Sapi dan Harga Tetap Normal