Sampah Menumpuk di Pantai, DLH Padang: Warga Masih Buang Sampah Sembarangan

Sampah Menumpuk di Pantai, DLH Padang: Warga Masih Buang Sampah Sembarangan

Sampah yang bertebaran di kawasan Pantai Padang, Senin (11/09/2017). (Foto: Aidil Sikumbang)

Lampiran Gambar

Sampah yang bertebaran di kawasan Pantai Padang, Senin (11/09/2017). (Foto: Aidil Sikumbang)

Padangkita.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Al Amin mengatakan terdamparnya puluhan kontainer sampah di sepanjang Pantai Padang tak terlepas dari kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah sembarangan. Menurutnya, masih banyak masyarakat kota Padang yang membuang sampah ke selokan dan sungai. Sampah-sampah tersebut kemudian akan terseret hingga ke muara saat terjadi air pasang, banjir, dan hembusan angin ke arah timur seperti saat ini.

Peristiwa ini kerap kali terjadi. Pada bulan Oktober lalu, sebanyak 150 ton sampah juga berhasil dibersihkan di angkat dari kawasan pantai Padang. Tumpukan sampah di sepanjang pantai Padang tersebut memang kerap kali terjadi tiap usai hujan lebat dan banjir melanda kota. Sampah-sampah tersebut berasal dari limbah rumah tangga seperti plastik, bekas bungkus makanan, botol minuman, akar-akar pohon dan lain sebagainya.

Baca juga:
150 Ton Sampah Penuhi Kawasan Pantai Padang
3 Hari Bersihkan Pantai Padang, DLH Angkut 20 Kontainer Sampah

Al Amin melanjutkan, untuk mengantisipasi hal ini, DLH Padang dalam waktu dekat akan memasang rajut di muara-muara. Dengan demikian, sampah yang hanyut di sungai tidak sampai ke laut. Namun hal tersebut, kata dia, hanyalah solusi jangka pendek.

“Keberhasilan kita bukan berapa banyak sampah yang berhasil kita angkat dari laut dan sungai. Tetapi, bagai bagaimana masyarakat tidak buang sampah sembarangan,” kata Al Amin, Rabu (29/11/2017).

Kemudian, untuk mengantisipasi agar sampah tidak dibuang sembarangan, pihak dinas juga akan membagikan karung ke setiap rumah tangga. Karung itu nanti diikatkan ke pagar sehingga tidak hanyut saat terjadi banjir. Selama ini, kata Al Amin, tidak sedikit masyarakat yang memasukkan sampah ke kantong plastik dan diletakkan saja di depan rumah sehingga terseret ke sungai saat banjir datang.

Al Amin melanjutkan, pihaknya selalu melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait pengelolaan sampah ini. Kepedulian dan keikutsertaan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sangat diharapkan. Kebersihan, sebut dia, bukan milik pemerintah dan walikota saja, tetapi milik semua orang.

“Kalau bersih, tentu kita akan senang. Lingkungan kita terjamin, bebas dari penyakit,” ujarnya.

DLH Kota Padang dalam tiga hari terakhir setidaknya harus menurunkan 400 orang Petugas Kebersihan Kecamatan dan Kelurahan (PK3) untuk membersihkan tumpukan sampah yang terdampar di sepanjang Pantai Padang. Total ada sekitar 20 kontainer sampah yang diangkut petugas mulai dari pantai di depan LP Muaro Padang hingga Pantai Muaro Lasak. Selain sampah rumah tangga, sampah berupa kayu juga ikut terdampar. Kayu-kayu tersebut diperkirakan terbawa arus dari perbatasan Lubuk Kilangan dan Kuranji.

Koordinator Lapangan Petugas Kebersihan Kota Padang Yol Dt. Sati mengatakan setidaknya ada 20 kontainer sampah diangkut oleh para petugas. Tumpukan sampah terbanyak berada di sekitar Pantai Muaro Lasak.

“Hari pertama sangat padat, ada sekitar 11 kontainer. Kemarin dan hari ini, masing-masing ada sekitar 4-5 kontainer. Jadi totalnya ada sekitar 20 kontainer. Tapi dibandingkan tahun lalu, sekarang sudah berkurang. Tahun lalu sekali angkut 20 kontainer,” ujar Yol, Rabu (29/11/2017).

Yol mengatakan sampah-sampah tersebut muncul akibat masih adanya masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Hujan lebat yang melanda Kota Padang dalam beberapa hari terakhir membuat sampah-sampah rumah tangga yang dibuang ke selokan hanyut ke sungai dan terbawa arus hingga ke muara dan terdampar di pantai. Selain sampah rumah tangga, juga ada kayu-kayu yang terseret arus sungai yang berasal dari perbatasan Lubuk Kilangan dan Kuranji.

Pihaknya pun berharap masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Setiap rumah, kantor, kedai, sekolah, dan tempat-tempat umum lainnya mesti menyediakan tempat sampah. Sampah kemudian dimasukkan ke kontainer sampah terdekat mulai pukul 17.00 hingga 05.00.

“Kalau kesadaran masyarakat bagus, kita tinggal ambil sampah di kontainer saja lagi, tidak di sini. Kita sudah berupaya menyosialisasikan kepada masyarakat agar menyediakan tempat sampah dan membuangnya ke kontainer-kontainer terdekat,” ujar Yol.

Nita, salah seorang pedagang di Pantai Muaro Lasak, kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Terdamparnya sampah-sampah tersebut seolah sudah menjadi rutinitas setiap ada hujan lebat. Dia mengharapkan kondisi ini bisa segera diatasi karena tumpukan sampah dan bau tidak sedap yang ditimbulkannya mengganggu kenyamanan para pengunjung.

Baca Juga

Sumbar Dapat Hibah ‘Reward’ Penurunan Emisi Karbon Rp53 Miliar dari BPDLH Kemenkeu
Sumbar Dapat Hibah ‘Reward’ Penurunan Emisi Karbon Rp53 Miliar dari BPDLH Kemenkeu
Pj Wako Pariaman Roberia Minta SMA-SMK Hasilkan Karya dari Daur Ulang Sampah
Pj Wako Pariaman Roberia Minta SMA-SMK Hasilkan Karya dari Daur Ulang Sampah
PT Semen Padang Kembali Raih Anugerah Proper Hijau 2022 dari Kemen LHK  
PT Semen Padang Kembali Raih Anugerah Proper Hijau 2022 dari Kemen LHK  
Padang, Padangkita.com - UNP kembali masuk dalam 50 besar perguruan tinggi atau kampus peduli lingkungan di Indonesia.
UNP Masuk 50 Besar Perguruan Tinggi Peduli Lingkungan di Indonesia
Pariaman, Padangkita.com - Wako Genius Umar bertemu Wakil Ketua Komisi IV DPR RI terkait program lingkungan hidup, pertanian serta kelautan.
Bertemu Wakil Komisi IV DPR RI, Wako Genius Umar Bahas Inovasi Penahan Abrasi
Berita Kota Padang, bantuan Beras Padang, Bantuan Beras Warga Terdampak Covid-19 Dibagikan Besok, Corona Sumbar, Bantuan Sosial, Padang Babas Covid-19, Corona Padang
Sumbar Percepat Pemanfaatan Incinerator Limbah Medis B3