Rektor IAIN Bukittinggi: Dosen Bercadar Diistirahatkan, Bukan Dinonaktifkan

Lampiran Gambar

Padangkita.com - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi Ridha Ahida menegaskan, pihak Kampus hanya mengistirahatkan dosen Bahasa Inggris Hayati Syafri, terkait persoalannya memakai cadar. Menurutnya, cara berpakaian itu tidak masuk dalam kategori pakaian resmi di Kampus, sesuai yang telah disepakati civitas akademik.

"Hal ini sekaligus untuk meluruskan persoalan, karena dari informasi yang banyak beredar, dosen bersangkutan di non aktfikan, dan hal itu tidak benar adanya, karena dalam persoalan ini, pihak Kampus hanya meminta dosen untuk kembali berpakaian seperti biasa atau tanpa memakai cadar," jelasnya, Sabtu (17/3/2018).

Menurut Ridha Ahida, sesuai hasil diskusi dengan Hayati Syafri saat pertemuan dengan Dewan Kehormatan Kampus dan dosen bersangkutan pada 15 Januari 2018 lalu, diminta dosen ini diminta untuk berpakaian formal sesuai syariat islam, yang telah disepakati bersama.

"Teguran pada seorang dosen karena menggunakan cadar ini sebelumnya sudah dibahas bersama, dan dari jawaban nya si dosen meminta waktu untuk istikharah atau meminta petunjuk pada Allah SWT," terangnya.

Ridha Ahida menambahkan, sampai saat ini seluruh hak Hayati Syafri yang masih berstatus dosen di IAIN Bukittinggi tetap di berikan, baik itu gaji, uang makan, serta Sertifikasi Dosen (Serdos).

"Hal ini menandakan bahwa pihak Kampus tidak menonaktifkan dosen bersangkutan, maka dari itu diminta pada Hayati Syafri untuk dapat kembali mematuhi kode etik berpakaian yang telah disepakati bersama," ungkapnya.

Sesuai hal itu sambung Ridha Ahida, pihak IAIN Bukittinggi memberikan waktu kepada yang bersangkutan tentang komitmen tersebut, dengan mengistirahatkan yang bersangkutan untuk mengajar.

"Saat ini, dosen tersebut telah meminta waktu untuk menentukan langkah yang akan diambilnya, berkaitan dengan penegakan kode etik berpakaian selama berada di lingkungan kampus, dan saat proses belajar mengajar di dalam kelas. Pihak kampus akan menunggu jawaban Hayati Syafri, dengan harapan dapat kembali berpakaian seperti apa kode etik di kampus ini," ungkapnya.

(Guspra Koto)

Tag:

Baca Juga

Pariaman, Padangkita.com - Wako Genius Umar menyerahkan bantuan untuk korban terdampak kebakaran di Desa Tungkal Selatan.
Genius Umar Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Desa Tungkal Selatan
Batusangkar, Padangkita.com - Tanah Datar menaruh perhatian besar terhadap lembaga adat, budaya dan keagamaan, bahkan jadi salah satu progul.
Peningkatan Kelembagaan Adat, Budaya dan Keagamaan Jadi Progul Pemkab Tanah Datar
Batusangkar, Padangkita.com - Kini di Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar telah hadir program masyarakat bantu masyarakat.
Camat Sungai Tarab Tanah Datar Inisiasi Program Masyarakat Bantu Masyarakat
Batusangkar, Padangkita.com - Rumah tak layak huni milik pasangan suami istri Iprianto dan Susianti, di Rambatan akhirnya dibangun kembali.
Gotong Royong Lintas Instansi, Rumah Tak Layak Huni di Tanah Datar Dibangun Kembali
Bukittinggi, Padangkita.com - BRI Cabang Bukittinggi menyerahkan bantuan satu unit ambulans untuk RSUD Kota Bukittinggi.
BRI Serahkan Bantuan Ambulans Senilai Rp750 Juta untuk RSUD Bukittinggi
Padang, Padangkita.com - Nursinah, 70 tahun hanya bisa terbaring di tengah rumahnya di Kampung Baru Berok, Nanggalo, Kota Padang.
Stroke dan Terbaring Sejak 7 Tahun yang Lalu, Lansia di Nanggalo Padang Dibantu Andre Rosiade