Presiden Sayangkan Politikus yang Tidak Beretika

Lampiran Gambar

Padangkita.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, sekarang ini banyak politikus yang pandai mempengaruhi, yang tidak pakai etika politik yang baik, tidak pakai sopan santun politik yang baik.

“Mereka melakukan politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, membuat kekhawatiran, propaganda ketakutan,” kata Presiden Jokowi dikutip dari setkab, Minggu (11/11/2018).

Setelah masyarakat takut, menurut Presiden, para politikus itu membuat sebuah ketidakpastian. Sehingga masyarakat mempertanyakan kebenarannya. Dan yang ketiga menjadi ragu-ragu masyarakat.

“Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Membuat ketakutan. Masa masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti, politik genderuwo,” ungkap Kepala Negara.

Kepala Negara mengingatkan, jangan  sampai seperti itu, karena berbahaya sekali. “Jangan sampai propaganda ketakutan menciptakan suasana ketidakpastian, menciptakan munculnya keragu-raguan,” tegasnya.

Jaga Persaudaraan

Sebelumnya Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang besar. Penduduk kita sekarang sudah 263 juta, dan kita ini dianugerahi oleh Allah SWT perbedaan-perbedaan, berbeda-beda, warna-warni.

“Kita memiliki 714 suku, banyak sekali suku di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, banyak sekali, 714 suku. Bahasa daerahnya ada 1.100 lebih,” kata Presiden Jokowi seraya mengingatkan, aset terbesar bangsa ini, modal terbesar bangsa ini adalah persatuan, persaudaraan, dan kerukunan.

Oleh sebab itu, Kepala Negara jangan sampai karena pilihan bupati, pilihan gubernur, pilihan presiden ada yang tidak saling sapa dengan tetangganya,  tidak saling sapa antarkampung, antardesa, tidak rukun antarkampung.

“Jangan sampai terjadi seperti itu di Kabupaten Tegal, di Provinsi Jawa Tengah. Kalau pas ada pilih bupati ya pilih mawon yang sing paling sae sinten, pilih mpun, kalih tetonggo bedo pilihan enggak apa-apa, rukun lagi. Di majelis taklim ada yang berbeda pilihan enggak saling ngomong, meneng-menengan, ampun, enggak boleh seperti itu,” tutur Kepala Negara.

Presiden Jokowi menegaskan, kita harus menjaga ukhuwah islamiah kita, harus menjaga ukhuwah wathaniyah, karena kita ini semuanya adalah saudara-saudara sebangsa dan setanah air.

“Jangan sampai tidak rukun, tidak bersatu, menjadi pecah gara-gara pilihan presiden, pilihan gubernur, pilihan bupati. Jangan sampai! Rugi besar kita ini. Karena apa? Setiap lima tahun itu ada pilihan bupati, pilihan gubernur, pilihan presiden, ada terus, pilihan wali kota ada terus,” tutur Kepala Negara.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Jalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin.

Baca Juga

Berita Pariaman, Pemko Pariaman Targetkan Masuk 10 Besar IGA 2021, Pariaman, Subar, Sumatra Barat Terbaru Hari ini
Pemko Pariaman Targetkan Masuk 10 Besar IGA 2021, Ini yang Akan Dilakukan
Berita Pariaman, Wako Genius Umar Tuntut Kreatifitas Kepala OPD di Masa Pandemi, Pariaman, Sumbar, Sumatra Barat Terbaru Hari Ini
Wako Genius Umar Tuntut Kreatifitas Kepala OPD di Masa Pandemi
Berita Agam, HUT Kemerdekaan RI, Warga di Agam Diminta Kibarkan Bendera Merah Putih Satu Bulan, Agam, Sumbar, Sumatra Barat Terbaru Hari Ini
HUT Kemerdekaan RI, Warga di Agam Diminta Kibarkan Bendera Merah Putih Satu Bulan Penuh
Berita Kota Pariaman Terbaru. Tes CPNS Pariaman. 3.065 Peserta Ikuti Tes CPNS di Kota Pariaman. Ujian CPNS Pariaman. Baca Padangkita.com
Seleksi Penerimaan ASN Diperpanjang, Berikut Tahapannya
Berita Pariaman, PAD Kota Pariaman Akan Dioptimalisasi, Pendapatan Daerah, Pariaman, Sumbar, Sumatra Barat terbaru hari Ini
PAD Kota Pariaman Akan Dioptimalisasi
Batusangkar, Padangkita.com - Sasaran dan tujuan strategis yang ada pada dokumen perencanaan pemerintah daerah maupun OPD belum maksimal.
Evaluasi SAKIP 2020, Kinerja OPD di Tanah Datar Dinilai Belum Maksimal