Presiden Jokowi Perintahkan Sertifikatasi Tanah Masyarakat Sumbar Selesai Tahun 2023

Presiden Jokowi Perintahkan Sertifikatasi Tanah Masyarakat Sumbar Selesai Tahun 2023

Presiden Jokowi saat memberikan sertifikat kepada masyarakat di Gelanggang Olahraga (GOR) Dharmasraya, Sumatra Barat, Rabu (7/2) sore. (Foto: Humas/Jay)

Lampiran Gambar

Presiden Jokowi saat memberikan sertifikat kepada masyarakat di Gelanggang Olahraga (GOR) Dharmasraya, Sumatra Barat, Rabu (7/2) sore. (Foto: Humas/Jay)

Padangkita.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada menteri terkait, sertifikasi tanah untuk masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) harus selesai hingga tahun 2023.

"1.700.000 sertifikat seharusnya diberikan kepada masyarakat Sumatera Barat, tapi sampai saat ini baru 700.000 yang bisa disertifikatkan," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sertifikat kepada masyarakat di Gelanggang Olahraga (GOR) Dharmasraya, Sumatera Barat, tempo hari.

Oleh sebab itu,  jelas Presiden Jokowi, kantor BPN di Sumatra Barat masih punya utang pada rakyat 1.000.000 sertifikat yang harus segera diselesaikan.

"Tadi saya sudah perintahkan kepada menteri tahun 2023 harus selesai semuanya,” ujar Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa seharusnya 126.000.000 sertifikat telah diberikan dan sudah diterima oleh masyarakat, tetapi baru 46.000.000 yang bisa dipegang sampai tahun 2015 yang lalu.

“Oleh sebab itu, masih ada 80.000.000 sertifikat di seluruh tanah air yang menjadi pekerjaan rumah, pekerjaan besar dari Kementerian BPN. Saya sudah titip perintahkan kepada Pak Menteri tahun yang lalu 5.000.0000 sertifikat yang bisa tercapai sudah kita berikan pada masyarakat,” tambah Presiden seraya menyampaikan bahwa biasanya setahun hanya 500.000, tahun 2017 sebanyak 5.000.000, tahun 2018 sebanyak 7.000.000, dan tahun 2019 sebanyak 9.000.000 sertifikat.

Alasan mengapa sertifikat ini penting, menurut Presiden, karena setiap dirinya ke daerah, provinsi, kabupaten/kota, keluhan yang masuk selalu sengketa tanah, sengketa lahan dimana-mana.

“Di hampir semua provinsi sengketa tanah antara rakyat dengan perusahaan, rakyat dengan BUMN, rakyat dengan rakyat, rakyat dengan negara, anak dengan bapak, anak dengan orang tua. Sengketa-sengketa seperti itu disebabkan karena belum pegang yang namanya tanda bukti hak untuk atas tanah yaitu sertifikat seperti yang telah hari ini dipegang,” ujar Presiden.

Hal kedua, lanjut Presiden, setelah sertifikat diterima agar diberi plastik supaya tidak rusak karena hujan dan juga difotokopi agar jika hilang mudah mengurus kembali ke Kantor BPN. Ia juga menambahkan jika ingin menjadikan sertifikat sebagai agunan agar dihitung secara cermat dan diperuntukkan sebagai modal untuk investasi atau usaha.

“Yang terakhir Bapak/Ibu dan Saudara-saudara sekalian, saya ingin titip negara kita ini negara besar, kita memiliki 17.000 pulau, salah satunya adalah Sumatra, kita juga memiliki suku yang berbeda-beda, yang beragam, ada 714 suku,” tutur Presiden seraya menyampaikan bahwa keberagaman Indonesia ini menjadi contoh bagi negara lain seperti Afghanistan.

Kepala negara mengingatkan karena semua bersaudara jangan saling cemooh, terutama saat pemilihan kepala daerah, gubernur maupun presiden.

“Marilah kita jaga persaudaraan kita saudara sebangsa dan setanah air yang memang anugerah Allah yang diberikan kepada kita berbeda-beda,” pungkas Presiden seraya menyampaikan bahwa Indonesia itu luas dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote yang perlu dijaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjaga ukhuwah Islamiyyah dan watoniyah.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut Seskab Pramono Anung, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil.

Hari kedua berada di Sumatra Barat, Kamis (8/2), Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Solok dari Kabupaten Dharmasraya dengan menggunakan kendaraan mobil.

Di Kabupaten Solok, Presiden akan membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Sosial Pangan Rastra. Pembagian ini juga menjadi agenda pertama Presiden di hari kedua berada di Ranah Minang.

Dari Kabupaten Solok, Presiden dan Ibu Iriana akan melanjutkan perjalanan menuju Kota Sawahlunto. Di kota ini, Presiden akan menyerahkan sertifikat tanah kepada ahli waris dari keluarga Djamaluddin Adinegoro.

Sore harinya Presiden akan meninjau Program Padat Karya Tunai di Nagari Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar. Setelah itu, Presiden akan menuju hotel tempatnya bermalam di Kabupaten Tanah Datar sebelum melanjutkan kunjungan kerja esok harinya.

Turut serta mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana dalam kunjungan kerja kali ini Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Tag:

Baca Juga

Padangkita.com: Sertifikasi Tanah, Berita Bukittinggi Terbaru, Berita Sumbar Terbaru
25 Warga Bukittinggi Terima Sertifikat Tanah Lewat Program PTSL
Sertifikat tanah. mahyeldi: Baca Padangkita.com
1.000 Masyarakat Korong Gadang Dapat Sertifikat Tanah
Jokowi: 70 Juta Bidang Tanah Belum Bersertifikat
Jokowi: 70 Juta Bidang Tanah Belum Bersertifikat
Pasca-libur Lebaran 6 Ribu Pemudik Tinggalkan Sumbar lewat Bandara Minangkabau
Pasca-libur Lebaran 6 Ribu Pemudik Tinggalkan Sumbar lewat Bandara Minangkabau
Waspada! BMKG Prediksi Peningkatan Hujan Intensitas Sedang-Lebat di Sumbar Sepekan Ke Depan
Waspada! BMKG Prediksi Peningkatan Hujan Intensitas Sedang-Lebat di Sumbar Sepekan Ke Depan
Kakanwil Kemenkumham Sumbar Amrizal Berkunjung, Ini Harapan Gubernur Mahyeldi
Kakanwil Kemenkumham Sumbar Amrizal Berkunjung, Ini Harapan Gubernur Mahyeldi