Padangkita.com - Penanggalan Hijriyah akan digunakan dalam setiap persuratan di lingkungan Pemerintah Kota Padang. Hal ini menyusul pencanangannya oleh Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah bertepatan dengan 1 Muharam 1439 Hijriyah lalu.
"Kita akan menggunakan penanggalan Hijriyah disamping penanggalan tahun Masehi atau Miladiyah pada surat menyurat di Pemko Padang," kata Mahyeldi tempo hari, sebagaimana dilansir dari facebook Humas Pemko Padang.
Mahyeldi mengatakan, tahun Hijriyah atau Komariyah dihitung berdasarkan rotasi bulan. Lebih pendek dibanding penghitungan tahun miladiyah sehingga lebih cepat untuk perputaran ekonomi.
Lebih dari itu, tahun Hijriyah yang dihitung sejak hijrahnya Nabi Muhammad dan para sahabat adalah sejarah revolusi akhlak ummat manusia. Momen ini menjadi catatan penting untung perkembangan Islam hingga sekarang.
"Sayangnya, (penanggalan Hijriyah) kurang dipakai dalam keseharian. Bahkan di negara muslim terbesar di Indonesia juga tidak banyak dipakai," sebut walikota yang juga ustad itu.
Senada, ulama Sumatera Barat sekaligus Ketua Pengurus Masjid Munawarah Buya Mas'ud Abidin mengungkapkan, tahun Hijriyah yang nengikuti perjalanan bulan berkaitan dengan perkembangan dan siklus fisik manusia. Contoh nyata adalah siklus bulanan pada wanita yang kerap disebut datang bulan.
Ia mengapresiasi walikota yang telah mencanangkan pemakaian kalender Hijriyah. Hal itu menunjukkan kepedulian seorang pemimpin dalam menghidupkan budaya Islam dan sejarah.
"Adanya pencanangan penggunaan kalender Hijriyah oleh Walikota Padang berarti menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap sejarah dan budaya Islam yang memang seharusnya dijaga," pungkasnya.