Pembangunan Museum PDRI Terancam Dihentikan

Pembangunan Museum PDRI Terancam Dihentikan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bersama Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Kemendikbud Hilmar Farid meninjau pembangunan Museum PDRI di Nagari Kototinggi, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat,

Lampiran Gambar

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bersama Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Kemendikbud Hilmar Farid meninjau pembangunan Museum PDRI di Nagari Kototinggi, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, kemarin. (Foto: Humas Kemendikbud)

Padangkita.com - Pembangunan museum Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Nagari Kototinggi, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, terancam dihentikan.

“Kita evaluasi mengenai kelayakan dan lihat berbagai sisi antara dana yang dikeluarkan dengan manfaat yang didapatkan,” tegas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajjir Effendy Mendikbud, saat meninjau lokasi pembangunan museum, Senin (24/4/17), dalam rilis yang diterima padangkita.com.

Secara keseluruhan, Muhajjir mengatakan, terdapat 13 pembangunan museum yang akan dievaluasi, dan Museum PDRI merupakan salah satu yang turut ditinjau ulang.

"Indikator evaluasi berupa besar alokasi dana yang dikeluarkan dengan manfaat yang akan didapatkan bagi masyarakat," sebutnya.

Pembangunan Museum PDRI atas prakarsa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan lima kementerian yaitu Kementerian Pertahanan, Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Peninjauan yang dilakukan, menurut Muhajjir merupakan perintah langsung Presiden Joko Widodo. Di lokasi pembangunan museum seluas 20 hektar itu baru terdapat rangka-rangka beton dan atap baja. Sementara tembok ruangan untuk menyimpan peninggalan PDRI belum dibangun.

“Ini sudah diperintahkan oleh Presiden untuk melihat proyek yang belum selesai,” ujar Muhajjir.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Hilmar Farid mengungkapkan, hingga 2016 pembangunan museum PDRI telah menelan anggaran Rp 52,5 miliar. Total anggaran pembangunan museum hingga 2019, akan menelan Rp 80 Miliar.

Menurut Hilmar Farid, meski pembangunan Museum PDRI merupakan inisiasi lima kementerian, namun hanya Kemendikbud yang menampakkan komitmennya.

“Baru Kemendikbud yang menggelontorkan anggaran sementara kementerian lain belum. Kita lihat langsung hasil tinjauan ini, dan akan membawa langsung kepada kementerian-kementerian yang bersepakat itu. Nantinya, hasil ini akan dibawa ke rapat terbatas Presiden,” ujar Himar.

Mendikbud menggarisbawahi alokasi anggaran untuk pembangunan Museum PDRI sudah dihentikan sejak tahun lalu, untuk menunggu keputusan dari evaluasi pembangunan museum tersebut.

Museum PDRI dibangun untuk mengingatkan bangsa ini atas eksistensi Republik lewat Pemerintahan Darurat RI pada tahun 1948-1949. Nagari Kototinggi merupakan salah satu ibukota Republik di masa PDRI tersebut. (Aidil Sikumbang)

Tag:

Baca Juga

Sumbar Perlu Berbangga!! Gubernur Mahyeldi: PDRI Penyambung Nyawa NKRI
Sumbar Perlu Berbangga!! Gubernur Mahyeldi: PDRI Penyambung Nyawa NKRI
Sejarawan Unand Sebut Ahistoris Soal Hilangnya Peran PDRI dalam Keppres Serangan Umum 1 Maret
Sejarawan Unand Sebut Ahistoris Soal Hilangnya Peran PDRI dalam Keppres Serangan Umum 1 Maret
Monumen Nasional Bela Negara di Koto Tinggi Dikembangkan Jadi Kawasan Ekonomi
Monumen Nasional Bela Negara di Koto Tinggi Dikembangkan Jadi Kawasan Ekonomi
Di Balik Semarak Peringatan Hari Bela Negara, Situs PDRI Ini Justru Terabaikan
Di Balik Semarak Peringatan Hari Bela Negara, Situs PDRI Ini Justru Terabaikan
Meutia Hatta: PDRI Bukti Keunggulan Indonesia, Kini Justru Jadi Bangsa yang Minder
Meutia Hatta: PDRI Bukti Keunggulan Indonesia, Kini Justru Jadi Bangsa yang Minder
Ada Permainan Anak Nagari di Peringatan Bela Negara, Gubernur Mahyeldi Main Badia Botuang
Ada Permainan Anak Nagari di Peringatan Bela Negara, Gubernur Mahyeldi Main Badia Botuang