Padangkita.com - Pemerintah mengklaim angku kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia tahun lalu mencapai 12.023.971 orang atau naik 15,5 persen dibandingkan tahun 2015 yang hanya 10.406.759 orang.
Laporan The Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI) tahun 2017, seperti disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya, indeks daya saing pariwisata Indonesia berada pada angka 42, atau keempat setelah Singapura (13), Malaysia (26), dan Thailand (34).
"Peringkat Indonesia tahun 2017 adalah 42 meningkat 8 posisi dibandingkan tahun 2015 yang berada pada posisi 50,” papar Arief saat membuka Forum Tematik Badan Koordinasi Hubungan Kemasyarakatan (Bakohumas) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (10/05/2017).
Indonesia menargetkan kunjungan wisman pada 2019 mencapai 20 juta orang. Apalagi, sudah banyak perbaikan di berbagai destinasi wisata dan infrastruktur transportasi untuk menunjang kegiatan pariwisata.
Ia menyebutkan branding pariwisata Indonesia, memperoleh penghargaan dan promosi Wonderful Indonesia tahun 2016-2017.
Menurutnya, selama 2016 Wonderful Indonesia mendapatkan 46 penghargaan di 22 negara. “Indonesia mendapatkan juara di pameran wisata terbesar se-Dunia mengalahkan Korea dan India di Awards in ITB, Berlin 2015 dan 2016,” ujarnya.
3 Besar Ramah Muslim
Lebih lanjut, Menpar mengklaim, pada Mei 2017 Indonesia masuk menjadi tiga besar destinasi ramah muslim dunia oleh Mastercard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index 2017 atau naik 1 peringkat dengan mengungguli Turki (4), Arab Saudi (5), dan Qatar (6).
Bisnis, menurut Arief, yang paling bagus adalah yang proyeksinya selalu naik. “Tahun 2020, Sektor Pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar Indonesia, ini bisnis yang menjanjikan,” tutur Arief.
Acara Forum Tematik Bakohumas kali ini dihadiri oleh Sekretaris Menteri Pariwisata Ukus Kuswara, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Niken Widiastuti, serta para pejabat maupun praktisi humas kementerian/lembaga, seperti dilansir dari setkab.