Mengenang si "Raja Jalanan" Kota Padang

Mengenang si "Raja Jalanan" Kota Padang

Bus Kota Padang (Foto: asalasah)

Lampiran Gambar

Bus Kota Padang (Foto: asalasah)

Padangkita.com - Sejak berkembangnya kendaraan roda dua, angkutan kota (angkot) dan bus kota Padang yang dulunya menjadi sarana angkutan primadona perlahan mulai ditinggalkan. Terlebih lagi sejak harga kendaraan roda dua itu mudah dijangkau dan bisa beli dengan cara kredit

Satu persatu masyarakat baik di kota Padang maupun sejumlah daerah lainnya di Sumatera Barat lebih memilih membeli motor untuk memenuhi kebutuhan transportasi mereka.

Angkot dan bus kota di Padang pun satu-persatu mulai kehilangan napas. Ada yang tetap bertahan namun banyak juga yang terpaksa di kandangkan karena memang tak lagi bisa diharapkan. Yang mungkin akan dikenang adalah keberadaan bus kota yang sekarang memang tinggal sejarah.

Padahal angkot dan bus kota di Padang ini pernah menjadi "raja jalanan" di kota ini. Keberadaan mereka pun pernah menjadi marwah kota.

Mencoba menggali-gali sejarah, angkutan kota di Padang memiliki catatan sejarah yang cukup panjang. Prof. David Reeve dari Australia yang juga dosen dari Universitas Gajah Mada pernah menjadikan angkot dan bus Padang sebagai bahan penelitiannya.

“Angkot di Indonesia itu sangatlah unik, namun setelah saya menemukan angkot di Minangkabau itu justru lebih unik, bahkan sepuluh kali lebih unik,” katanya seperti di sarikan dari laman fis.unp.ac.id.

Bahkan David Revee, menuliskan hasil penelitiannya dalam sebuah buku yang berjudul " Angkot dan Bus Minangkabau, Budaya Pop dan Nilai-Nilai Budaya Pop".

Angkot dan bus di Padang, menurut David membuatnya sangat terkesan dibandingkan daerah-daerah lain di Indonesia. Dia mengatakan bahwa angkot dan bus di Minangkabau yang kerap dipenuhi tulisan yang penuh dengan kreasi simbol, warna yang mencolok dan kata-kata unik.

Selain itu menurutnya, keunikan angkot dan bus Padang dulu yakni bagian dalam tepatnya di dashboard angkot dan bus juga kerap dihiasi boneka-boneka yang dilengkapi lampu hias warna-warni.

Selain itu yang menarik dari angkutan umum di Padang adalah pemilik angkutan berani memodifikasi kendaraan mereka menjadi lebih menarik lagi. Bahkan terkadang, biaya modifikasi kendaraannya jauh lebih mahal dibanding dengan membeli kendaraan itu sendiri.

Menurut David, angkot dan bus Padang bukan hanya bertanding gengsi soal kreatifitas melalui seni tulisan dan modifikasi tapi juga lebih ke status sosial. Semakin gemerlap dan mewah hasil keratifitas dan modifikasi maka akan dianggap semakin tinggi pula kelas mereka.

"Angkot gaul yang betul-betul bagus kerap mendapatkan keuntungan dua kali lebih besar dari angkot biasa," katanya lagi.

Angkot dan bus kota dengan rute yang melewati sekolah-sekolah dan perguruan tinggi adalah angkot yang kaya dengan kreatifitas dan modifikasi. Hal tersebut terjadi karena faktor di atas tadi.

Namun sangat disayangkan, kreativitas yang dituangkan pada angkot dan bus kota di Padang mulai memudar dan menghilang satu persatu.

David menuturkan, pertama kali ia ke sana, jumlah angkot mencapai sekitar 2.200 unit dan sekarang jumlahnya sudah jauh berkurang.

"Banyak yang naik angkot beralih ke kendaraan pribadi. Jadi saya kira angkot terancam," tuturnya.

Ia mencontohkan di negara lain, yaitu di Manilla, Filipina, angkutan kota justru dihargai dan dijadikan bagian dari atraksi Kota Manilla serta aset untuk para turis.

Asrinaldi, mahasiswa S2 DKV ISI Padang Panjang menyatakan angkot adan bus kota Padang memiliki ciri dan estetika yang unik.

Para pemilik angkot dan bus kota Padang berani berkreatifitas dan berani mengambil resiko untuk memodifikasi kendaraan yang mereka miliki. Meskipun pendapatan harian mereka tidak menentu.

Menurutnya ada penting yang tidak dimiliki oleh para pengemudi atau spir angkot dan bus kota, yakni soal kepekaan dan estetika dalam mengemudi. Hal ini berbadning terbalik dengan indah dan menariknya kendaraan yang mereka bawa.

"Angkot dan bus kotanya bagus-bagus, sayangnya tidak dibarengi dengan etika mengemudi kendaraan. Supirnya dulu sering ugal-ugalan untuk mendapatkan penumpang," katanya kepada Padangkita.com.

Dia juga menyayangkan tentang keberadaan angkot yang sudah mulai menghilang di kota Padang. Menurutnya hal tersebut tidak harus terjadi.

"Bus kota sudah tidak ada lagi, sekarang pun angkot tidak sebanyak yang dulu lagi," katanya lagi.

 

Baca Juga

Calon Wali Kota Padang
Calon Wali Kota Padang
One Way Uji Coba, Pemprov Sumbar Rencanakan Hujan Buatan Atasi Gangguan Penerbangan
One Way Uji Coba, Pemprov Sumbar Rencanakan Hujan Buatan Atasi Gangguan Penerbangan
Pemko Padang Lelang 64 Mobil, Cek di Sini Daftar Kendaraan, Syarat dan Ketentuannya
Pemko Padang Lelang 64 Mobil, Cek di Sini Daftar Kendaraan, Syarat dan Ketentuannya
Alokasikan Rp137 Miliar, Pemprov Target Perbaikan Jalan Rusak Tanah Datar selesai 2024
Alokasikan Rp137 Miliar, Pemprov Target Perbaikan Jalan Rusak Tanah Datar selesai 2024
Ada Perubahan, Ini Aturan Terbaru soal One Way Padang – Bukittinggi dan Pembatasan Angkutan
Ada Perubahan, Ini Aturan Terbaru soal One Way Padang – Bukittinggi dan Pembatasan Angkutan
Gubernur tak Melaporkan Bupati Solok, Cuma Meneruskan Surat Ketua DPRD ke Kemendagri
Gubernur tak Melaporkan Bupati Solok, Cuma Meneruskan Surat Ketua DPRD ke Kemendagri