Padangkita.com – Kebakaran Pasa Ateh atau Pasar Atas Kota Bukittinggi, tidak hanya memilukan bagi korban yang kiosnya ludes, tetapi juga bagi Mahyeldi Ansharullah, yang kini Walikota Padang.
Pasar itu punya kenangan mendalam bagi alumni SMA 1 Bukittinggi tersebut. Sebab, Mahyeldi yang lahir di Agam, dibesarkan dan menyimpan banyak kisah yang tak terlupakan di Pasar Atas.
“Ketika SMA, Pasar Ateh ini sering kami kunjungi. Banyak sekali pengalaman yang saya dapat di sini,” kata Mahyeldi, Senin (30/10/2017).
Saat di bangku sekolah, Mahyeldi kerap mengunjungi Pasar Ateh. Baginya, Pasar Ateh merupakan tempat melepaskan rasa letih setelah menimba ilmu di sekolah.
Tak hanya itu, Pasar Ateh juga menjadi tempat belajar baginya. Dulu, ia kerap bertemu turis asing. Saat itu pula Mahyeldi mengeluarkan kemampuan berbahasa Inggrisnya.
“Kami menemui turis untuk praktek bahasa Inggris,” terangnya.
Tak heran jika ia cukup bersedih melihat Pasar Ateh terbakar hebat. Tempat yang dulu selalu ia kunjungi dan mempraktekkan ilmu yang didapatnya di sekolah kini telah menjadi abu. Itu pula sebabnya Walikota Padang langsung meluncur ke lokasi ketika mendengar pasar ini terbakar.
Mahyeldi berharap, setelah ini Pasar Ateh kembali bangkit, serta kembali menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar.
Kebakaran Pasar Ateh pada Senin (30/10/2017) pagi itu menyebabkan lebih dari 1.000 kios pedagang ludes terbakar. Kerugian akibat kebarakan itu mencapai Rp1,5 triliun.
Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menyebutkan sebagian besar pedagang di Pasar Ateh berdagang pakaian jadi, bordiran, sulaman dan berbagai jenis dagangan lainnya.
“Kami tengah upayakan pemulihan secepatnya,” katanya.
Untuk sementara, pedagang korban kebakaran itu ditampung di penampungan sementara di jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bukittinggi.