Kompetensi Guru-Guru di Indonesia Masih Rendah

Kompetensi Guru-Guru di Indonesia Masih Rendah

Ilustrasi guru (Foto: pexels)

Lampiran Gambar

Ilustrasi guru (Foto: pexels)

Padangkita.com - Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan Bappenas Amich Alhumami mengungkapkan kualitas guru di Indonesia belum membanggakan. Hal ini tercermin dari hasil rata-rata uji kompetensi guru 2015 yang hanya meraih nilai 56,59 dari 100.

Amich juga mengungkapkan, berdasarkan kajian di Bappenas, pelatihan-pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru juga belum memberikan perngaruh yang signifikan. Kondisi tersebut diduga disebabkan oleh kurang efektifnya pelaksanaan pelatihan, seperti waktu pelatihan yang terlalu singkat.

“Proses pelatihannya harus diformat ulang. Waktu hitungan jam tidak cukup untuk meningkatkan kualitas guru,” ujar Amich dalam Seminar Nasional Pendidikan di Auditorium Universitas Negeri Padang, Senin (06/11/2017). Seminar tersebut diikuti sekitar 1.500 peserta yang berasal dari kalangan guru, akademisi, dan mahasiswa di Sumatera Barat.

Amich melanjutkan, hasil kinerja guru secara sederhana bisa dilihat melalui hasil ujian nasional dan Programme for International Student Assessment (PISA). Untuk hasil UN, kebanyakan siswa dari sekolah-sekolah bagus atau berasal dari keluarga mampu saja yang mendapatkan nilai bagus. Sementara itu untuk hasil Pisa, dari 2009-2015 perkembangannya juga lambat.

Alumni IKIP Bandung itu mengatakan, perlu upaya sungguh-sungguh untuk meningkatkan kemampuan diri dan kemampuan mendidik guru. Kemampuan pengusaan konten saja tidak cukup untuk menjadi profesional tanpa didukung kemampuan pedagogi yang bagus. Oleh sebab itu, kedua kompetensi tersebut harus menyatu.

Pendidikan yang berkualitas, kata dia, tidak mungkin terselenggara tanpa pendidik yang berkualitas. Peran guru sangat vital, berpengaruh langsung pada tinggi rendahnya kualitas pendidikan.

“Tapi kita tidak perlu patah arang, kita punya guru yang memiliki semangat untuk maju,” kata Amich.

Sebelumnya dikutip dari Viva, pakar dan pengamat pendidikan, Itje Chodidjah mengatakan tantangan paling nyata pendidikan di Indonesia adalah keadilan dan kesamaan. Bukan hanya mengenai infratsruktur yang berupa gedung sekolah serta sarana dan prasarananya, tapi kualitas juga harus menjadi hal utama yang diperhatikan.

"Kualitas guru kita saat ini kalau melihat dari uji kompetensi guru masih terus berusaha ditingkatkan. Hasilnya saat ini masih belum memuaskan," ujar beberapa waktu lalu.

Kualitas guru inilah, Itje menilai, menjadi tantangan besar pendidikan. Karena, yang dihasilkan siswa adalah dari kualitas gurunya.

Bahkan, Itje mengungkapkan, dari sebuah penelitian di Selandia Baru menunjukkan bahwa pengaruh terbesar dalam keberhasilan pendidikan adalah guru. Penelitian yang paling dianggap valid karena dilakukan dalam jangka waktu panjang, yakni 12 tahun.

Tag:

Baca Juga

Perkuat SDM, Ganjar Punya Program 1 Sarjana dalam 1 Keluarga Miskin
Perkuat SDM, Ganjar Punya Program 1 Sarjana dalam 1 Keluarga Miskin
Pemkab Pesisir Selatan Tingkatkan dan Percantik Akses Jalan Menuju Sekolah
Pemkab Pesisir Selatan Tingkatkan dan Percantik Akses Jalan Menuju Sekolah
YSO Adabiah Peringati HUT ke-108, Peningkatan Fasilitas terus Didorong
YSO Adabiah Peringati HUT ke-108, Peningkatan Fasilitas terus Didorong
Wujudkan SDM Tangguh Berkualitas Butuh Keseimbangan Imtak dan Intelektualitas
Wujudkan SDM Tangguh Berkualitas Butuh Keseimbangan Imtak dan Intelektualitas
Banyak Perundungan di Kalangan Pelajar, Nawacita Berbasis Pendidikan Karakter Dipertanyakan
Banyak Perundungan di Kalangan Pelajar, Nawacita Berbasis Pendidikan Karakter Dipertanyakan
Siswa MIN 3 Padang Toreh Prestasi di Olimpiade Sains GO
Siswa MIN 3 Padang Toreh Prestasi di Olimpiade Sains GO