Padangkita.com - Kelompok Siaga Bencana (KSB) Diharapkan mampu bergerak cepat, tanggap, dan profesional dalam menjalankan misi kemanusian di lapangan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan (Pessel), Pri Nurdin mengatakan upaya peningkatan kualitas KSB tersebut mengingat Pesel secara geografis dan tofografis memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi.
"Dengan kondisi tersebut kehadiran KSB perlu terus diberdayakan dalam menjawab penanganan berbagai potensi bencana. Kehadiran KSB yang telah tersebar di 182 nagari diharapkan bisa optimal menjalankan tugas, fungsi dan misi sosialnya di lapangan," katanya dikutip dari humas, Senin (29/01/02018).
Nurdin menjelaskan ancaman bencana di Pessel cukup tinggi. Ancaman bencana tersebut meliputi banjir, tanah longsor, abrasi pantai, angin kencang dan kebakaran hutan, tapi juga gempa yang disertai tsunami.
Ditambahkanya, bahwa KSB yang berada di masing-masing, juga didorong untuk memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat. Khususnya dalam mengenalkan apa itu bencana, serta upaya yang harus dilakukan bila bencana itu terjadi.
Dikatakan pula bahwa untuk kegiatan pelatihan manajemen posko, SAR dan operasional bagi anggota KSB yang tersebar di 182 nagari dengan jumlah anggota sebanyak 4.550 orang, setidaknya membutuhkan anggaran lebih kurang Rp 4 miliar per tahun.
Karena membutuhkan anggaran yang besar, sehingga dia berharap kehadiran KSB yang sudah terbentuk di semua nagari itu mendapatkan perhatian pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terutama dalam pengalokasian anggaran.
"Tujuanya agar kegiatan pelatihan manajemen posko dan pelatihan SAR bagi anggota KSB bisa dilakukan secara maksimal sebagai mana diharapkan.Harapan ini saya sampaikan, karena anggaran kegiatan dan operasional KSB sebexar itu, tidak mampu tertampung melalui APBD kabupaten. Makanya butuh perhatian dari pemerintah pusat, dalam hal ini BNPB. Sebab pembentukan KSB ini adalah menindaklanjuti UU No 24 tahun 2017 pasal 45 ayat (2) tetang kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam," tutupnya.