Bupati Pessel: Banjir Akibat Pembalakan Liar dan Galian C

Lampiran GambarPadangkita.com - Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, mengatakan, persoalan banjir yang melanda daerah itu, merupakan gejala fenomena alam. Namun, hal itu juga di picu akibat maraknya aktifitas pembalakan liar dan galian c yang tidak mengantongi izin resmi (ilegal).

"Kita maklum, saat ini sudah masuk musim penghujan dan itu merupakan fenomena alam. Kendati demikian, saya minta masyarakat juga harus proaktif melaporkan setiap kegiatan yang ilegal di daerah ini," ujar bupati dikutip dari pesisirselatankab, Selasa (06/11/2018).

Bupati menyebutkan, bencana banjir di Pesisir Selatan, terjadi diluar dugaan. Namun, ia bersama pihak terkait tetap komitmen membantu masyarakat yang di timpa musibah dengan cara mendirikan pos pos darurat dan menganggarkan dana tanggap darurat untuk warga yang membutuhkan.

"Seperti di daerah Tapan kemarin, ada dua unit rumah masyarakat yang terdampak banjir, langsung kita bedah. Kemudian satu unit lagi terbakar, diduga korsleting listrik sudah kita anggarkan pula untuk perbaikan. Selain itu, tanaman warga seperti Padi, Jagung, yang terbawa arus, kita intruksikan Dinas Pertanian untuk segera mengganti bibitnya," katanya.

Bupati Hendrajoni, mengajak masyarakat Pesisir Selatan, agar bersama sama memberantas aktifitas ilegal logging di daerah itu. Selain itu, galian c yang menyalahi aturan akan di tertibkan melalui petugas Pol PP di lapangan.

"Saya sudah ngomong sama masyarakat, agar bekerjasama dengan Pemda terkait persoalan ilegal logging. Jika menemukan hal hal yang menyalahi aturan, laporkan kepada saya. Jika tidak memiliki izin, maka akan kita hentikan," ucap bupati dengan tegas.

Selain itu, Bupati Hendrajoni juga menyesalkan izin galian c yang dikeluarkan oleh pihak Pemprov kepada pelaku usaha di Pessel dinilai tidak sesuai dengan prosedur.

"Kadang kita gak kasih izin, tau tau mereka (pelaku usaha) sudah punya izin saja. Akhirnya masyarakat ribut, yang disalahkan itu saya. Masyarakat taunya saya bupatinya," tuturnya.

Lebih lanjut kata bupati, terkait aktifitas ilegal logging di daerah itu, Pemkab Pessel bersama Kepolisian dan TNI sudah lama berkomitmen kuat untuk memeranginya. Namun, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan akurat siapa oknum yang bermain dibelakangnya.

"Intinya, kita mau menjalankan komitmen itu atau tidak. Sebab, di tingkat bawah juga ada koramil dan kapolsek, tentu mereka tau. Gak mungkin mereka gak tau persoalan tersebut," ucapnya.

Bupati Hendrajoni, menegaskan, masyarakat jangan takut melaporkan kegiatan yang bertentangan dengan hukum. Sebab, sudah dijamin keselamatan jiwa, harta, dan keluarganya oleh UU Nomor 18 Tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan. Hal itu tercantum dalam Pasal 76.

Menurut dia, masyarakat yang melaporkan terjadinya kegiatan illegal logging, sesungguhnya sedang melaksanakan perintah undang-undang dalam upaya pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan. Apalagi, kawasan suaka alam sebagai kawasan penyangga kehidupan.

"Jika mengetahui siapa orangnya, silahkan masyarakat laporkan. Jika perlu tertangkap tangan oleh saya. Gak peduli itu mau polisi atau tentara gak ada urusan. Nanti, ada pihak berwenang yang menindaknya. Saya paling anti hal hal seperti itu, gak ada lagi beking bekingan. Kalau bekerja kamu benar, silahkan laksanakan, kalau tidak jangan coba coba, ini Pesisir Selatan," ujarnya dengan tegas.

Tag:

Baca Juga

Bank Nagari Cabang Painan Gerak Cepat Bantu Korban Banjir di Pesisir Selatan
Bank Nagari Cabang Painan Gerak Cepat Bantu Korban Banjir di Pesisir Selatan
Padang Dikepung Banjir, Andre Rosiade Turunkan Tim Bagikan Ribuan Nasi Bungkus untuk Warga
Padang Dikepung Banjir, Andre Rosiade Turunkan Tim Bagikan Ribuan Nasi Bungkus untuk Warga
Curah Hujan Tinggi dan Marapi masih Erupsi, Ini Perintah dan Imbauan Gubernur Mahyeldi
Curah Hujan Tinggi dan Marapi masih Erupsi, Ini Perintah dan Imbauan Gubernur Mahyeldi
Mentawai Rawan Bencana, Pemprov Sumbar Isi Logistik  Lumbung Sosial Senilai Rp386 Juta
Mentawai Rawan Bencana, Pemprov Sumbar Isi Logistik Lumbung Sosial Senilai Rp386 Juta
Selama 2022, BPBD Catat 170 Bencana Landa Kabupaten Agam
Selama 2022, BPBD Catat 170 Bencana Landa Kabupaten Agam
Tak Mungkin Letusan Gunung Semeru Sebabkan Tsunami di Jepang, Pengungsi Capai 1.979 Jiwa
Tak Mungkin Letusan Gunung Semeru Sebabkan Tsunami di Jepang, Pengungsi Capai 1.979 Jiwa