Buka Puasa Nikmat Orang Minang di Belanda

Buka Puasa Nikmat Orang Minang di Belanda

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mampir di restoran Salero Minang, Den Haag Belanda (Foto: Facebook Irwan Prayitno)

Lampiran Gambar

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mampir di restoran Salero Minang, Den Haag, Belanda (Foto: Facebook Irwan Prayitno)

Padangkita.com – Melaksanakan ibadah ramadan bagi masyarakat Minangkabau tentu tidak afdhol jika tidak menikmati makanan asli daerah itu saat berbuka puasa. Apalagi, bagi perantau minang di luar negeri.

Masih terbatasnya restoran Indonesia di luar negeri, serta untuk mereka yang berdomisili di Eropa maupun Amerika dengan waktu puasa lebih lama, berbuka dengan makanan leluhur (asli daerah) menjadi sesuatu yang mewah.

Beruntunglah orang minang yang tinggal di Belanda, karena tersedia restoran yang menyediakan masakan asli ranang minang.

Adalah restoran Salero Minang di Den Haag yang sudah berdiri sejak 2011 lalu menjadi primadona bagi warga Indonesia khususnya minang, untuk merasakan masakan asli Sumatra Barat.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan restoran yang dimiliki oleh perantau minang itu menyediakan makanan asli, sehingga orang Indonesia tidak kesulitan lagi menemukan rumah makan minang di luar negeri.

“Kini, banyak tempat di mancanegara yang kita dapat menemukan rumah makan Minang di sana,” tulisnya dalam akun facebook, usai mengunjungi restoran tersebut dalam lawatan ke Belanda, Kamis (25/5/2017) lalu.

Irwan menuturkan, di restoran itu tersedia sate padang, gulai tunjang, ayam singgang, samba lado hijau dengan patai, rakik maco, dan banyak lagi menu masakan Padang lainnya.

Pemilik restoran Salero Minang Erita Lubeek mengatakan restorannya mempertahankan keaslian bumbu masakan Padang.

Menurutnya, sebagai orang Minang, ia berusaha mempertahankan keaslian bumbu dan cita rasa masakan Padang. Sehingga, orang Indonesia di Belanda maupun masyarakat Eropa yang ingin merasakan makanan minang, terpuaskan dengan keaslian rasanya.

Erita yang bersuamikan muslim Belanda menuturkan untuk rendang, dirinya membuat dua macam. Pertama, rendang asli yang dimasak selama dua hari berturut-turut, dan kedua rendang basah atau biasa disebut kalio yang hanya dimasak selama empat jam.

“Rendang asli kami sediakan terutama untuk orang-orang Indonesia yang tinggal di Belanda dan negara-negara Eropa lainnya,” ujar Erita.

Untuk diketahui, masakan Indonesia, terutama masakan Padang sangat populer di Belanda. Bahkan makanan Indonesia sudah menjadi makanan nasional nomor dua di negeri Kincir Angin itu, meski sudah dikombinasikan dengan masakan Eropa.

Setidaknya, terdapat 1.600 outlet dan toko yang menjual masakan Indonesia dan bahan makanan Indonesia di seantero Belanda. Apalagi, jumlah keturunan Indonesia di Belanda mencapai 2,5 persen dari total jumlah penduduk.

Baca Juga

PLN UID Sumbar Siagakan 1.376 Personel Hingga Musim Lebaran Selesai 
PLN UID Sumbar Siagakan 1.376 Personel Hingga Musim Lebaran Selesai 
Razia Pekat Ramadan, Satpol PP Padang Dapati Wanita dengan Dua Pria dalam Satu Kamar 
Razia Pekat Ramadan, Satpol PP Padang Dapati Wanita dengan Dua Pria dalam Satu Kamar 
5 Rekomendasi Tempat Berbuka Puasa dengan View Terbaik di Kota Padang, Dijamin Bikin Terpana 
5 Rekomendasi Tempat Berbuka Puasa dengan View Terbaik di Kota Padang, Dijamin Bikin Terpana 
Nyalakan Musik Secara Berlebihan saat Malam Ramadan, Pemilik Warung Kopi di Nanggalo dapat Peringatan
Nyalakan Musik Secara Berlebihan saat Malam Ramadan, Pemilik Warung Kopi di Nanggalo dapat Peringatan
Ada Tujuh Pasar Pabukoan di Padang Panjang, Ini Daftar Lokasinya 
Ada Tujuh Pasar Pabukoan di Padang Panjang, Ini Daftar Lokasinya 
Lima Rekomendasi Coffee Shop di Padang yang Cocok Jadi Tempat Buka Puasa Bersama
Lima Rekomendasi Coffee Shop di Padang yang Cocok Jadi Tempat Buka Puasa Bersama