Beda Kegunaan Obat Kumur Sebagai Kosmetik dan Pengobatan

Lampiran Gambar

Padangkita.com - Obat kumur umumnya berupa cairan antiseptik yang  digunakan setelah menyikat gigi.  Tujuannya untuk membersihkan sela-sela gigi, permukaan lidah, mulut bagian belakang, dan tenggorokan. Sehingga obat kumur diketahui mampu menghilangkan bau mulut.

Selain itu, obat kumur memiliki fungsi lain sesuai dengan jenisnya. Secara garis beras, obat kumur terdiri dari dua jenis yaitu yang berfungsi sebagai kosmetik dan yang berfungsi sebagai pengobatan.

Obat kumur yang berfungsi sebagai kometik mampu menjaga kesegaran mulut agar napas tetap segar mekipun tidak mengandung zat aktif secara kimia maupun biologis.  Sebab, obat kumur tersebut tidak dapat membunuh bakteri penyebab bau mulut.

Berbeda dengan obat kumur yang digunakan sebagai pengobatan. Obat kumur ini memiliki zat aktif yang akan mengontrol dan mengurangi aroma napas yang tidak sedap, radang gusi, plak, dan gigi keropos. Meskipun obat kumur jenis ini membutuhkan resep dokter, namun ada beberapa yang dijual bebas di pasaran.

Lebih lanjut, obat kumur yang memiliki zat aktif terbagi ke dalam beberapa jenis yakni sesuai dengan kandungannya. Hal tersebut sesuai dengan laporan yang dikutip dari Hellosehat.

Pertama, chlorhexidine yang digunakan untuk halitosis atau bau mulut berat yang disebabkan oleh koloni bakteri penghasil zat belerang yang menyebar di lidah.

Selain itu, chlorhexidine dengan kandungan 0,2 persen yang diresepkan oleh dokter mampu membunuh bakteri, jamur, hingga spora. Obat kumur jenis ini digunakan ketika akan dan setelah operasi bedah mulut.

Perlu diperhatikan, obat kumur ini memiliki efek samping berupa munculnya warna kecoklatan pada gigi, meningkatkan karang gigi, lidah kehilangan kemampuan mengecap sementara,  serta rasa kering pada mulut.

Kedua, cetylpyiridinimun chloride, tymol, menthol, dan methyl salicylate yang saling membantu untuk mencegah plak gigi. Cetylpyridin chloride merupakan zat aktif yang mampu membunuh bakteri pada mulut.

Ketiga, delmopinol hydrochloride berinteraksi dengan permukaan gigi dan mencegah bakteri menempel padanya.

Keempat, minyak esensial seperti thymol, eucalyptol, serta menthol bekerja dengan cara masuk ke dinding sel bakteri dan mencegah enzim bakteri menghasilkan zat yang membuat bau mulut.

Kelima, fluorida yang mampu mencegah gigi keropos serta dapat membantu mengobati gejala-gejala awal karies gigi. Obat ini umumnya diresepkan dokter bagi orang yang berisiko tinggi terkena masalah karies gigi. Karies gigi kemungkinan besar dialami oleh Anda yang sering makan makanan mengandung gula, mulut kering, serta behel atau kawat gigi.

Tag:

Baca Juga

Mahasiswa Unand Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Kanker Kulit Paling Ganas
Mahasiswa Unand Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Kanker Kulit Paling Ganas
Selama Tahun 2022, Anggota DPR RI Darul Siska Prioritaskan Atasi Permasalahan Stunting
Selama Tahun 2022, Anggota DPR RI Darul Siska Prioritaskan Atasi Permasalahan Stunting
Februari Hingga Agustus, Kasus Stunting di Banuhampu Turun Signifikan
Februari Hingga Agustus, Kasus Stunting di Banuhampu Turun Signifikan
Masakan Rendang, Bagus Mana Pakai Daging Sapi atau Daging Kerbau? Cek Penjelasan Ini
Masakan Rendang, Bagus Mana Pakai Daging Sapi atau Daging Kerbau? Cek Penjelasan Ini
Kendalikan Kolesterol, Agar Puasa Semakin Afdal
Kendalikan Kolesterol, Agar Puasa Semakin Afdal
Pulau Punjung, Padangkita.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dharmasraya berjanji akan memenuhi kebutuhan alat kesehatan di RSUD Sungai Dareh
Bupati Sutan Riska Akan Upayakan Pemenuhan Kebutuhan Alat Kesehatan di RSUD Sungai Dareh