Angka Ekspor Naik, Sumbar Masih Tergantung Sawit dan Karet

Angka Ekspor Naik, Sumbar Masih Tergantung Sawit dan Karet

Petani sawit (Foto: mengabay.co.id)

Lampiran Gambar

Petani sawit (Foto: mengabay.co.id)

Padangkita.com – Hingga kini, komoditas ekspor Sumatera Barat masih bergantung pada sawit dan karet yang menjadi tumpuan dan mendongkrak ekspor provinsi itu sepanjang tahun ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar ekspor sepanjang Januari hingga Agustus 2017 meningkat 40,42 persen dari 1,04 miliar dolar AS tahun llau menjadi 1,46 miliar dolar AS.

“Peningkatannya cukup signifikan, karena didorong naiknya permintaan dan harga komoditas CPO dan karet yang stabil di pasar dunia,” kata Sukardi, Kepala BPS Sumbar, Jumat (15/9/2017) lalu.

Ia menuturkan ekspor Sumbar di bulan Agustus 2017 mencapai 184 juta dolar AS atau tumbuh 70,92 persen dari bulan sebelumnya yang hanya 107 juta dolar AS, dan tumbuh 15,81 persen dibandingkan Agustus tahun lalu sebesar 159 juta dolar AS.

Ekspor tinggi tersebut, sayangnya hanya didominasi dua komoditas yaitu sawit dengan turunannya dan karet. Padahal, sebagian besar perkebunan sawit dan karet di negeri ini dimiliki oleh pengusaha, bukan petani.

Angka BPS menyebutkan dua komoditas itu berkontribusi hingga 90 persen lebih terhadap total ekspor Sumbar.

Golongan barang dari sawit misalnya, nilai ekspornya mencapai 980 juta dolar AS atau meningkat 37,43 persen dari tahun lalu yang hanya 713 juta dolar AS.

Kemudian karet mencapai 345 juta dolar AS atau naik 55,34 persen dari tahun lalu yang hanya 222 juta dolar AS.

Sedangkan negara tujuan ekspor itu yakni India sebanyak 38,32 persen dari total ekspor, Amerika Serikat 22,65 persen dan Singapura 10,18 persen terhadap total ekspor Sumbar.

Meski ekspor dua komoditas itu meningkat, karena tingginya permintaan dan stabilitas harga, namun di tingkat petani harganya masih rendah.

Sawit misalnya, di tingkat petani Sumbar harga per kilo hanya dibeli pada kisaran harga Rp1.400 per kilogram. Begitu juga dengan karet dibeli tengkulak di kisaran harga Rp8.000 per kilogram.

 

Baca Juga

Andre Rosiade: Permudah Pemantauan Stok Kebutuhan Pokok, Pasar Rakyat Butuh Gudang
Andre Rosiade: Permudah Pemantauan Stok Kebutuhan Pokok, Pasar Rakyat Butuh Gudang
Disdag Padang Luncurkan Pembayaran Tera/Tera Ulang Digital
Disdag Padang Luncurkan Pembayaran Tera/Tera Ulang Digital
KKP
Ketika Pengawasan Impor Ikan dan Garam Diperketat
Berita Pariaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Meskipun Pandemi, pertumbuhan ekonomi Kota Pariaman mencapai +2,6 persen
Kota Pariaman Menuju Sentra Perdagangan Baru di Sumatra Barat
Berita Kota Pariaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Pemko Pariaman jalin kerjasama dengan Pemko Pekanbaru.
Pemko Pariaman dan Pemko Pekanbaru Tanda Tangani Kerja Sama Pariwisata dan Perdagangan
Berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru: Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Andre Algamar memastikan harga daging sapi segar tidak akan mengalami kenaikan dan kelangkaan di Kota Padang
Dinas Perdagangan Padang Jamin Ketersediaan Stok Daging Sapi dan Harga Tetap Normal