Padangkita.com - Indonesia hingga kini masih menjadi sasaran empuk bagi para pengedar narkoba dan hal ini menjadi "warning' bagi pemerintah dan juga masyarakat.
Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan Indonesia menjadi pasar besar bagi peredaran narkoba dan jenis yang beredar pun semakin beragam. Dan hal ini bisa menghancurkan generasi muda bangsa.
"Ini ancaman, karena yang dihancurkan adalag generasi muda yang merupakan ujung tombak bangsa ini," kata Budi Waseso (Buwas), Kepala BNN.
Untuk menangkal hal tersebut, BNN telah berupaya sedini mungkin untuk mencegah dan memberantas narkoba. Namun yang paling penting dalam proses pemberantasan narkoba adalah persoalan demand dan supply.
Menurutnya, demand merupakan pangsa pasar dan pangsa pasar ini berhubungan dengan supply.
"Jika demand besar maka supply juga besar," jelasnya.
Sementara itu, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kominfo) Niken Widiastuti menegaskan Bakohumas siap mendukung sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Menurutnya, persoalan narkoba harus menjadi persoalan dan tanggung jawab bersama, bukan hanya persoalan BNN.
“Darurat narkoba ini tanggung jawab bersama,” tegas Niken.
Data pusat penelitian kesehatan Universitas Indonesia menuliskan pengguna narkoba di Indonesia tahun 2015 mencapai 5,9 juta orang dan meningkat jadi 6,4 juta tahun 2016.
Dari 6,4 juta pengguna narkoba, 22 persen penggunanya adalah generasi muda (remaja). Dalam satu hari 30-40 orang meninggal karena narkoba, seperti dikutip dari BNN.