Penyerang Semen Padang Tambun Naibaho berhasil mencetak dua gol saat menghadapi Persiba Balikpapan pada pekan kedelapan kompetisi Liga 1. Semen Padang FC menang 2-1 atas tim tamu di Stadion H Agus Salim Padang, Senin 29 Mei 2017. (Foto MO Semen Padang FC)
Padangkita.com - Kekalahan Semen Padang FC di kandang sendiri melawan Mitra Kukar 1-2, Kamis (19/10/2017) membuat selisih poin dengan tim peringkat ke 16 atau zona degradasi cuma 1 poin saja.
Selain mendekati jurang degradasi kekalahan ini memperpanjang rekor tidak pernah menang Semen Padang FC di liga 1 Indonesia menjadi 12 kali dimana 4 kali diantaranya adalah kekalahan di kandang sendiri GOR Haji Agus Salim Padang.
Semen Padang FC pun terancam masuk zona degradasi jika dalam pertandingan tandang selanjutnya gagal mencuri poin dari tuan rumah Persija Jakarta.
Sementara itu, peringkat ke 16 Perseru Serui sedikit diuntungkan karena menjadi tuan rumah dalam laga yang mempertemukan dua tim asal Papua yakni Persipura Jayapura.
Perseru Serui dalam tren positif setelah dalam lawatannya ke Gresik berhasil menang telak 5-2 atas Gresik United. Meskipun dalam pertandingan terakhir mereka di kandang mereka harus mengakui keunggulan Sriwijaya FC 2-3.
Selain Perseru, Persiba Balikpapan juga siap menguntit untuk menghindari zona degradasi. Saat ini selisih poin antara Semen Padang FC dan Persiba cuma 6 poin. Dan Persiba pun masih memiliki satu pertandingan lebih sedikit. Jika mereka menang melawan Barito Putra maka selisih poin keduanya pun menjadi 3 poin saja.
4 pertandingan yang akan dijalani bisa dikatakan menjadi pertandingan final dimana mereka tidak boleh terpeleset jika ingin tetap bertahan di kasta tertinggi liga Indonesia.
Usai kekalahan tersebut, Manajemen Semen Padang FC langsung mengumumkan pelatih Kepala baru yakni Syafrianto Rusli.
Syafrianto Rusli sendiri diketahui, merupakan mantan pemain gelandang Semen Padang FC pada masa kejayaan klub di era Galatama.
Rusli yang pernah menyandang ban kapten itu, bersama dengan Nil Maizar, Wellyansyah, Delfi Adri, berhasil mengantarkan Semen Padang FC menjuarai Piala Galatama setelah mengalahkan Arema Malang di partai final yang diadakan di Surabaya pada 27 Juli 1992.
Syafrianto Rusli diumumkan sebagai pembesut baru Kabau Sirah menggantikan Nilmaizar yang mundur beberapa waktu alu. Kehadiran Syafrianto menggeser Delfi Adri kembali ke posisi semula sebagai asisten pelatih.
Terkait penunjukkan Syafrianto, CEO Semen Padang FC, Iskandar Zulkarnain Lubis, mengatakan, pergantian pelatih dalam sebuah klub adalah hal yang sangat wajar. Terlebih,
Semen Padang FC saat ini tengah berada dalam posisi yang sangat sulit.
“Kita harus punya Pelatih Kepala dari regulasi PSSI, makanya, Syafriadi Rusli adalah sosok yang cocok untuk itu. Beliau juga memiliki track record yang baik dalam sepakbola,” jelasnya.
Susunan pemain:
Semen Padang: Jandia Eka Putra; Novan Setya, Novrianto, Cassio de Jesus, Hengki Ardiles, Riko Simanjuntak, Finno Andrianas, Irsyad Maulana, Ko Jae-sung, Tambun Naibaho, Muchlis Hadi Ning
Pelatih: Delviadri (caretaker)
Mitra Kukar: Gerri Mandagi, Jorge Gotor, Syaiful Ramadhan, Joko Sidik, Wiganda Pradika, Andre Agustiar, Bayu Pradana, Oh
In-kyun, Anindito Wahyu, Hendra Bayauw, Marclei Santos
Pelatih: Yudi Suryata
